Innocence of Muslims

Innocence of Muslim menggambarkan tentang hinaan pada Rasulullah Saw. Film ini menyatakan kalau Nabi Saw haus kekuasaan, kekayaan dan perempuan. dan digambarkan sebagai pendukung homoseksual dan paedofilia. Nauzubilahimindalik
Ada sebuah cerita tentang kerendahan hati Nabi Saw ketika menerima hinaan. suatu ketika Nabi Saw melakukan dakwah ke Thaif (Ethiopia), tetapi tanggapan orang2 Thaif ternyata amat buruk sehingga menghina Nabi Saw sambil melempari beliau dengan batu. Nabi Saw dengan menggandeng putrinya Fathimah ra sampai berdarah-darah menerimanya. Lalu Jibril mendatangi Rasul Saw sambil memberikan tawaran untuk membenamkan orang2 Thaif dengan sebuah gunung. Tetapi jawaban Nabi Saw adalah 'Biarkan mereka, karena mereka belum mengerti keindahan Islam'.
Cerita kedua tentang Nabi Saw yang selalu diludahi dan dilempari tahi saat beliau pulang dari Masjid. tetapi Nabi tetap tersenyum dan memberi salam pada penghinanya itu. Suatu saat si penghina absen tidak melempari Nabi Saw sepulang dari Masjid, lalu Nabi bertanya2 pada orang2 sekitarnya dimana orang yg selalu melempari saya itu? ternyata Nabi Saw mendapat jawaban bahwa si pelempar itu sedang sakit. Lalu tanpa segan2 Nabi Saw mencari rumahnya dan menjenguk si penghina Nabi itu. Si penghina akhirnya masuk Islam dan mengatakan bahwa orang yg menyuruh saya menghinamu saja tak pernah menjengukku pada waktu aku sakit, tetapi engkau Ya Rasulullah, orang yg saya hina ternyata menjadi orang pertama yang berbaik hati dan perhatian terhadapku serta menjengukku.
Cerita ketiga tentang seorang pengemis buta di pojok pasar yang selalu berteriak-teriak mengucapkan kata penghinaan bahwa Muhammad adalah seorang pembual. Tetapi ketika Nabi Saw melewati pengemis itu, yang dilakukan Nabi adalah memberikan suapan kurma terbaik yang Beliau miliki yang sebelumnya sudah beliau haluskan pada pengemis itu. Suatu ketika Ummar bin Khattab juga meniru Nabi Saw untuk melakukan suapan kurma pada pengemis buta itu, lalu si pengemis marah karena suapan kurma itu tidak selembut seperti yang biasa dilakukan padanya, dan dia bertanya pada Ummar bin Khattab dimana orang yang biasa menyuapinya, sambil mulutnya tetap memberi pesan pada Ummar bin Khattab agar menjauhi si pembual Muhammad. Ummar bin Khattab sambil menitikkan air mata lalu mengatakan pada si pengemis buta bahwa orang itu sudah meninggal. Lalu si pengemis bertanya 'siapa sebenarnya orang itu?'. Ummarpun menjawab 'Dialah Muhammad yang selalu kau hina!". Pengemis buta itupun akhirnya tak kuasa menahan tangisnya dan memohon maaf sejadi-jadinya.
Bagaimana kita bisa seperti Nabi Saw bisa dalam menghadapi hinaan. Perlu anda ketahui pada saat ada penghinaan yang merendahkan anda, maka sebenarnya anda sedang pada posisi level yang tinggi, sehingga provokasi yang merendahkan tidak akan mempengaruhi anda. Namun apabila anda terprovokasi terhadap hal yg merendahkan itu dan membalasnya dengan kata kata rendah pula apalagi anarkisme, maka apa bedanya anda dengan mereka. Biarkanlah anda tetap dengan ketinggian anda seperti yg dilakukan Nabi Saw. selamat merenung.....

Comments

Popular posts from this blog

Kundalini: Energi Nuklir dalam Tubuh Manusia

Ki Hajar Dewantara VS HADITS NABI